Saturday, June 11, 2011

Indonesia Tak Mau Latah Minta Pabrik Blackberry


Research In Motion (RIM) dikabarkan berencana membangun pabrik di India. Meski pasar BlackBerry di Indonesia dua kali lipat lebih besar, namun Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menjamin pemerintah Indonesia tak mau latah mengejar tuntutan serupa. 

Kepala Humas dan Pusat Informasi Kominfo, Gatot S. Dewa Broto mengatakan, tuntutan dan kebutuhan setiap negara kepada RIM itu berbeda-beda, termasuk antara India dan Indonesia. 

Jika India menginginkan RIM membangun pabrik di negara itu hak mereka. Sementara Indonesia untuk saat ini sudah memiliki 4 kesepakatan tersendiri dengan perusahaan asal Kanada itu.

"Jadi kita tidak mau latah melayangkan tuntutan membangun pabrik BlackBerry juga kepada RIM," ujar Gatot kepada detikINET, Senin (28/3/2011).

4 Komitmen RIM dengan Indonesia yang disebut Gatot antara lain: 

1. Membangun 40 customer care service yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia
2. Menjalankan filter (sensor) di akses internet BlackBerry
3. Berkomitmen untuk bekerja sama dengan aparat penegak hukum terkait mekanisme penyadapan yang melalui sistem BlackBerry
4. Membangun sebuah regional network agregator yang tempatnya belum ditentukan.

"Untuk point ke-4, kami berharap tempatnya di sini karena Indonesia sebagai pasar yang paling besar di wilayah Asia Tenggara," imbuh Gatot.

Jadi 4 komitmen itulah yang masih dikejar pemerintah kepada RIM. Diharapkan keempat PR tersebut sudah dapat diimplementasikan RIM seluruhnya pada tahun 2011 ini.

"Intinya, masing-masing negara memiliki rujukan aturan sendiri-sendiri. Segmentasi pasar BlackBerry memang masih lebih banyak Indonesia, pengguna BlackBerry di India paling 1 jutaan, tapi di Indonesia sudah mencapai 2,45 juta pengguna. Tapi membandingkannya tidak bisa apple to apple," jelas Gatot.

Sebelumnya, pabrik RIM di India dikatakan bisa membuat Negeri Bollywood itu menjadi pusat ekspor perangkat BlackBerry ke wilayah lain.

RIM menolak menyebut berapa besar investasi yang akan mereka tanamkan. Namun diperkirakan, investasi awal pembuatan pabrik berkisar USD 150 sampai USD 250 juta. Petinggi RIM dilaporkan bakal mengunjungi wilayah Chennai, Mumbai dan Delhi untuk mengidentifikasi lokasi pembuatan pabrik.

No comments:

Post a Comment