Orang-Orang ini dapat dikatakan jenius dan berbakat pada bidangnya masing-masing, namun kepintaran otak mereka tidak dipergunakan ketika memutuskan untuk mengakhiri hidup.
1. KURT COBAIN (1967-1994)

Bisa jadi ia menyesal telah menciptakan Smells Like Teen Spirit. Menjadi artis top bukanlah cita-citanya ketika ia mendirikan Nirvana. Kurt hanya ingin bermain musik untuk menyalurkan rasa marah, kesepian, depresi dan jenis ke-bete-an lainnya yang didapat akibat berbagai kejadian traumatis seperti perceraian orang tuanya samapai sering dipukuli di sekolah karena dianggap culun dan bego.
Tahun 1991…BUM…! Album Nevermind meledak. Mereka menjadi icon generasi baru di seluruh dunia dan menjadi salah satu band paling berpengaruh sepanjang masa. Maka, Cobain bertambah stress.
TANDA-TANDA KEGILAAN:
Membuat lirik lagu yang sulit dimengerti, menghancurkan peralatan musik,  mengenakan gaun baby doll di panggung, menantang Axl Rose berkelahi,  menikah dengan Courtney Love, mengkonsumsi heroin bersama Courtney yang  tengah hamil, dan membuat lagu I Hate My Self and I Want To Die yang  juga diusulkan sebagai judul album ketiga Nirvana (ditolak mentah-mentah  dan diganti menjadi In Utero).
TRAGIS:
Kurt sudah berulang kali mengatakan soal bunuh diri. Tapi pada tanggal 4  Maret 1994, upaya itu direalisasikannya dengan menelan sekitar 50 butir  pil painkiller dibanjur sampanye. Kombinasi yang mematikan, namun  gagal. Cobain yang sudah koma dilarikan ke rumah sakit dan selamat.  Beberapa minggu kemudian, ia menjalani program detox di L.A., tapi belum  selesai, ia kabur dan menghilang. Ibunya melaporkan kasus ini ke  polisi, tetapi tanggal 7 April, vokalis berambut gondrong tanggung itu  ditemukan dengan kepala berlubang di pondok kecil di halaman rumahnya di  Seattle, bersama dengan shotgun yang masih menempel di dagunya dan  catatan bunuh diri yang ditujukan kepada Boddah (sahabat khayalannya),  Courtney dan Fraces Bean, putrinya. Dalam suratnya antara lain ia  mengatakan sudah tidak tahan menjadi pusat perhatian. Aksinya itu  kemudian ditiru oleh beberapa fans-nya yang juga gila di Amerika dan  negara-negara lainnya.
2. ADOLF HITLER (1889-1945)

Orang gila sejati, the ultimate megalomaniac. Semua orang juga tahu dialah orang yang memulai Perang Dunia II. Tapi siapa sangka di masa mudanya di Austria , ia kabur menghindari wajib militer, tertangkap untuk kemudian dilepaskan lagi karena dinilai kurang sehat dan terlalu lemah untuk menyandang senjata. Ketika PD I mulai, ia akhirnya bergabung secara sukarela dengan angkatan bersenjata Jerman.
TANDA-TANDA KEGILAAN:
Ketika ibunya meninggal, Hitler yang berusia 18 tahun berjam-jam  memandangi mayat ibunya dan membuat gambar-gambar sketsa (ia memang  mempunyai bakat seni tinggi). Kebenciannya akan orang Yahudi sudah  timbul waktu itu karena dokter yang merawat ibunya berkebangsaan Yahudi  dan gagal menyelamatkannya. Setelah dewasa, ia mencukur kumisnya  berbentuk kotak (dan menjadi inspirasi para pelawak). Ia menganggap  bangsa Jerman (ras Arya) adalah manusia paling hebat di dunia dan  sebagai bangsa terunggul, Jerman harus melebarkan wilayahnya dengan  kekuatan dan memperbudak bangsa lain, misalnya bangsa Slavia, yang  kelasnya lebih rendah-ini masih untung dibandingkan bangsa Yahudi, yang  tidak termasuk kelas apapun selain sebagai musuh yang harus dihancurkan.  Lawan-lawan politiknya di dalam negeri dibunuh, sehingga tidak ada lagi  yang menghalangi rencana gilanya menyerang wilayah Eropa Timur.
TRAGIS:
Sekali gila tetap gila… sampai saat terakhir. Menghadapi serbuan sekutu  yang marah pada 30 April 1945 Hitler bersembunyi di sebuah bunker bawah  tanah di Berlin . Menyadari tak ada jalan kabur, Hitler melangsungkan  upacara pernikahan dengan pacarnya, Eva Braun, dan menyuruhnya minum  racun hingga tewas. Ia sendiri memilih menembak kepalanya. Mayat  keduanya ditemukan dalam keadaan gosong terbakar.
3. MICHAEL HUTCHENCE (1960-1997)

Sebagai salah satu rocker terseksi, Michael menikmati popularitasnya dan berhasil menggamit sejumlah cewek top, termasuk supermodel Helena Christensen dan penyanyi mungil nan seksi, Kylie Minogue.
TANDA-TANDA KEGILAAN:
Kehidupannya mulai kacau setelah Michael berhubungan dengan Paula Yates,  mantan penyiar TV yang juga mantan istri rocker gaek Bob Geldof.  Kehidupan mereka menjadi bulan-bulanan media-diantaranya ia dicap  merebut istri Geldof. Michael juga pernah terlibat insiden menyerang  paparazzi. Masalah lain yang dihadapi adalah perebutan hak asuh atas  anak Paula dan Geldof. Depresi yang dialaminya menyebabkan ia harus  dirawat psikiater. Michael kemudian diberi obat yang harus selalu  diminumnya, yaitu Prozac. Meski begitu, psikiaternya menyatakan tak  pernah ada gejala bahwa pasiennya akan melakukan bunuh diri. Bahkan  ayahnya yang makan malam dengan Michael malam sebelumnya mengatakan  Michael terlihat ceria. Ia juga sedang semangat mempersiapkan tur besar  20 tahun karir INXS.
TRAGIS:
Pada 22 November 1997, Michael ditemukan tewas gantung diri menggunakan  sabuk di kamar Hotel Ritz Carlton, Australia. Ada dugaan ia tak  bermaksud bunuh diri. Mayatnya ditemukan dalam keadaan bugil-mungkin ia  hanya bermaksud memuaskan dirinya dengan melakukan auto eroticm (onani  dalam keadaan tercekik, konon menambah kenikmatan saat orgasme), namun  keterusan tewas. Tapi tak ada bukti kuat yang mendukung teori ini.  Sebelum kejadian, Ia menelepon beberapa orang, termasuk manajernya,  Martha Troup dan meninggalkan pesan di answering machine, “Martha,  Michael here…I *Censored had enough.” laporan koroner menyebutkan dalam  kandungan darahnya terdapat kadar alkohol yang cukup tinggi, cocaine,  Prozac dan obat-obatan lainnya.
4. SID VICIOUS (1958-1979)

Sid, alias Johan Ritchie, memang sudah kacau sejak remaja. Tapi justru karena kacau itulah ia dipilih oleh manajer The Sex Pistols, Malcom McLaren, menjadi basis band punk itu menggantikan Glen Matlock-terlepas dari fakta ia tidak bisa main bas sebelumnya. Siapa yang akan memeperhatikan suara basnya kalau mereka sedang di panggung? Tinggal pelankan amplifier bas yang dipegang Sid dan keraskan suara rekaman bas yang dimainkan gitaris Steve Jones.
TANDA-TANDA KEGILAAN:
Pacaran dengan cewek yang sama gilanya, Nancy Spungen. Mereka berdua  tidak bisa dipisahkan-bagai John dan Yoko dalam versi sinting. Kegiatan  mereka berdua sehari-hari adalah seks, menikmati narkoba dan saling  memaki-pukul-tendang. Suatu kali muka Nancy bengap karena kepalanya  dipukul dengan gitar oleh Sid, tapi hebatnya, Nancy yang sedang high  tidak kesakitan dan menganggap tindakan itu bukan penyiksaan.
TRAGIS:
12 Oktober 1978, polisi menemukan mayat Nancy yang perutnya menganga  dengan darah berceceran di mana-mana di sebuah kamar di Hotel Chelsea ,  New York . Di luar kamar, Sid sedang linglung mondar-mandir sambil  berceloteh, “Saya telah membunuhnya, saya tidak bisa hidup tanpanya…dia  pasti jatuh di atas pisau.” polisi langsung menahannya. Proses hukum  tidak pernah selesai, karena pada 2 Februari 1979, Sid Vicious tewas  akibat OD yang disengaja. Ia telah beberapa kali mencoba bunuh diri,  termasuk salah satunya ketika ia menyilet nadinya dengan pisau sambil  berteriak-teriak, “Saya ingin bersama dengan Nancy .”
5. RICHEY JAMES EDWARDS (1969-1995)

James Dean Bradfield pernah mengatakan ia berharap yang menjadi vokalis dalam band-nya, maniac Sreet Preachers, bukanlah dirinya melainkan Richey. Tapi karena terlalu pemalu, Richey yang modal bermain gitarnya pas-pasan, hanya menjadi pemain rhythm gitar. Tapi dalam membuat lirik lagu, ia adalah jenius. Sarjana sejarah yang hobi membaca buku-buku berat ini sangat piawai dalam menulis lirik lagu MSP yang berisi retorika politik dan tentu saja, kepedihan hidup.
TANDA-TANDA KEGILAAN :
Tak begitu jelas apa yang menyebabkan Richey selalu depresi. Ia  mendapatkan perawatan kejiwaan dan diberikan obat Prozac oleh dokternya.  Richey dikenal mempunyai kecenderungan menyakiti dirinya sendiri. Dalam  suatu wawancara dengan seorang wartawan musik, ia menyiletkan kata-kata  “4 Real” di lengannya-yang menyebabkan ia mendapatkan 17 jahitan. Ia  juga mengagumi tokoh-tokoh yang melakukan bunuh diri seperti pejuang  IRA, Bobby Sands yang tewas mogok makan dan pelukis Vincent Van Gogh,  yang kata-kata terakhirnya “La tristesse durera” dijadikan judul salah  satu lagu MSP. Oh, ya, mereka juga membawakan ulang lagu soundtrack film  M.A.S.H berjudul Suicide Is Painless.
TRAGIS :
Memang masih misteri, namun laporan resmi Polisi Inggris menyebutkan  hilang dan diduga kuat telah meninggal. Tanggal 1 Februari 1995 adalah  kali terakhir orang melihat Richey. Ia pergi meninggalkan sebuah hotel  di London dengan mobilnya. Keesokan harinya, manajernya melaporkan ke  polisi dan pencarian dilakukan. Dua minggu kemudian, polisi menemukan  mobil Vauxhall Cavaliers milik Richey diparkir diparkir di sebelah  bengkel dekat dengan jembatan Severn , suatu lokasi yang sering  dipergunakan orang bunuh diri. Sampai sekarang mayatnya tidak pernah  diketemukan, meski ada beberapa kabar mengenai orang yang melihat Richey  di suatu tempat. Mungkin berita ngawur, mengingat sampai saat ini masih  banyak orang yang melihat Elvis..
No comments:
Post a Comment